Selamat datang...:-)

Selamat datang di blog Warcil SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau Permai - Bekasi. Wadah ini dibentuk untuk menampilkan ide, kreasi dan hasil liputan siswa-siswi peserta Ekstra Kurikuler Jurnalistik & Kepenulisan.

Kamis, 28 Oktober 2010

Wawancara di Museum Tekstil

Pada tanggal 23 Oktober 2010,kami di tugaskan untuk mewawancarai pengunjung maupun pendamping saat kami berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta. Inilah hasil wawancara kami.



Alifan(5B),Rafi(5B)
Kak Edy ini pemandu pengunjung di Museum Tekstil Jakarta.Kak Edi ini tahu sejarah berdirinya Museum Tekstil ini.
Museum Tekstil menempati gedung tua di Jalan K.S. Tubun / Petamburan No. 4 Tanah Abang, Jakarta Pusat


Gedungnya sendiri pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19. Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di Indonesia. Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.
Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial dan pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.

Museum Tekstil ini di buka untuk umum dan tarif yang di kenakan oleh pengunjung hanya 600 Rupiah. Pengunjung yang paling sering mengunjungi Museum Tekstil ini adalah pelajar, karena ingin menambah ilmu yang mereka pelajari di sekolah. Museum ini juga pernah di kunjungi oleh pengunjung dari mancanegara. Yang paling sering adalah dari negara Amerika Serikat. Di Museum Tekstil ini mempunyai tekstil sebanyak 1080 jenis tekstil dan juga ada tempat pelatihan membatik. Cara merawat tekstil ini tidaklah mudah karena kain batik yang umurnya sudah mencapai 1 abad lebih, di cuci tidak menggunakan detergen, tapi menggunakan kamper dan lain-lain. Lalu disimpan ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.

    Kain yang panjangnya 300 meter itu mendapat ide dari orang Bandung dan pernah di pajang mengelilingi tembok museum. Harapan dari pendamping di Museum Tekstil ingin lebih di tingkatkan mutunya dan lebih tambah banyak koleksinya.

Senin, 25 Oktober 2010

Kiat Sukses Ikut Lomba Menulis Cerita Anak

Sumber: www.AnneAhira.com

Salah satu lomba penulisan yang memiliki banyak penggemar adalah lomba menulis cerita anak. Setiap  lomba digelar, peminatnya pasti membludak. Mungkin  salah satu penyebabnya karena menulis cerita anak dianggap mudah. Namun apakah menulis cerita anak memang mudah?


Menulis cerita anak tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Banyak rambu-rambu yang harus diperhatikan dibanding menulis cerita dewasa.


Jika demikian apakah berarti menulis cerita anak itu susah? Tidak juga, asal dibarengi niat dan latihan agar dapat lancar menulis cerita anak.


Tips Menulis Cerita Anak


Beberapa tips agar Anda dapat menulis cerita anak dengan baik adalah sebagai berikut :



  1. Tidak menampilkan terlalu banyak tokoh pada cerita Anda. Cukup 2 sampai 4 tokoh saja sudah cukup.

  2. Fokus pada satu konflik. Konflik yang terlalu banyak bisa membingungkan anak.

  3. Gunakan alur maju untuk penulisan. Alur maju membantu anak berpikir runut ke depan mengikuti cerita.

  4. Gunakan bahasa yang jelas dan lugas. Jangan menggunakan bahasa yang tersirat atau bermakna ganda.

  5. Hindari penggambaran adegan kekerasan dan hal-hal berbau pornografi.

  6. Buatlah judul dan awal cerita yang menarik. Hal ini dapat membuat anak penasaran mengikuti hingga akhir cerita.

  7. Bila mengangkat tema sehari-hari, hindari cerita-cerita yang sudah terlalu umum misalnya tema liburan ke rumah nenek. Tema seperti ini sudah terlalu sering diangkat, kecuali jika Anda melakukan pendekatan baru. Misalnya tema misteri makhluk aneh ketika liburan ke rumah nenek.

  8. Tulislah cerita-cerita dengan tema yang up to date misalnya pengalaman menggunakan facebook, kegemaran pada kartun tertentu atau tokoh idola tertentu, dan lain-lain.

  9. Ketika memulai cerita, hindari pembukaan yang membosankan. Anda bisa memulai dengan langsung masuk ke konflik atau didahului dengan percakapan yang membuat penasaran. Misalnya : “ Pokoknya, aku nggak mau !” teriak Andi. Pembukaan seperti ini akan memancing minat anak untuk membaca lebih lanjut. 

  10. Cerita anak sebaiknya mengandung nilai-nilai moral yang ingin dikenalkan dan ditanamkan pada pembaca anak. Namun, hindari kesan menggurui.


Tips Ikut Lomba Menulis Cerita Anak


Ada beberapa lomba menulis cerita anak yang bisa Anda ikuti. Majalah anak Bobo termasuk yang paling sering menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Ada lomba yang bersifat umum, adapula lomba yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu seperti guru.


Jenis cerita anak yang diperlombakan antara lain cerita fantasi, cerita misteri dan cerita pendek tema sehari-hari. Untuk tema yang terakhir biasanya diperuntukkan bagi guru-guru.


Perhatikan beberapa kiat sukses ketika Anda mengikuti lomba menulis cerita anak :



  1. Syarat naskah, termasuk tema dan panjang tulisan.  Simak baik-baik, jangan sampai ada yang salah.

  2. Syarat peserta lomba, apakah diperuntukkan untuk umum atau untuk kalangan tertentu. Perhatikan pula batas usia peserta lomba.

  3. Syarat kelengkapan administrasi. Mungkin harus menyertakan pas foto dan foto kopi KTP. Khusus lomba untuk guru biasanya disertai surat keterangan dari instansi tempat mengajar. 

  4. Batas akhir perlombaan. Apakah sesuai cap pos atau paling lambat harus diterima tanggal sekian. Jika melalui pos, perhitungkan pula waktu sampainya naskah Anda ke panitia penyelenggara.

  5. Syarat tambahan, misalnya guntingan kupon sebagai syarat keikutsertaan. Beberapa panitia penyelenggara biasanya juga meminta  pencantuman nomor rekening bank. Hal ini untuk memudahkan ketika Anda ternyata dinyatakan sebagai pemenang.


Bagaimana, sudah siap ikut lomba menulis cerita anak?

Jumat, 15 Oktober 2010

Wawancara dengan Pedagang

Pada tanggal 8 Oktober 2010, kami diberi tugas untuk mewawancarai para pedagang yang ada di sekitar SDIT Thariq Bin Ziyad Pondok Hijau Permai, Bekasi. Inilah hasil wawancara kami.

Penjual Es Kelapa Muda

Wafiyuddin (5C), Alifan (5B), Bagas (5B), Rafi (5B), Rijal (5B)

Tukang es kelapa muda ini bernama Thohirin. Usianya 39 tahun. Bapak Thohirin tinggal di Desa Ci Keusal Kidul, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Di usianya yang hampir mencapai kepala empat ini, Pak Thohirin masih terus berusaha mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya dengan hanya menjual es kelapa muda. Pak Thohirin sudah 15 tahun menjalani usahanya. Dengan penuh semangat beliau bertekad membahagiakan orang tua dan keluarganya. Bapak Thohirin menyimpan harapan yang mulia yaitu ingin membina keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.


Penjual Martabak Mini

Latifah (4B), Aina (4B), Avia (4A), Davinka (4B), Syfa (4B)
Laki-laki yang berprofesi sebagai penjual martabak mini ini bernama Endang. Umurnya 48 tahun. Istrinya bernama Ratmini. Pak Endang memiliki tiga orang anak dan seorang cucu. Pak Endang dan keluarganya tinggal di Jl. Gapo 2, dekat dengan Perumahan Taman Bekasi Asri. Sudah lebih dari 20 tahun Pak Endang berjualan martabak mini. Pak Endang selalu menyenangi pekerjaannya sebagai penjual martabak mini. Ketika ditanya tentang suka dan dukanya selama berdagang, Pak Endang mengatakan, "Saya tidak pernah merasa sedih, saya tetap senang melakukannya, karena dengan usaha ini saya bisa menafkahi keluarga, menyekolahkan anak dan yang paling membuat saya bangga, saat ini saya sedang mengumpulkan uang untuk pergi haji." Menurut Pak Endang, berjualan di sekitar sekolah, jauh lebih laris dibandingkan berjualan di tempat lain. Pak Endang yang awalnya bercita-cita menjadi guru, tetap bersyukur karena Allah telah memberikannya rezeki yang lain.


Penjual Jajanan Makanan dan Minuman

Azka (5B), Sekar (5B), Talitha (5B), Vanya (5B), Dinda A (5C)











Wanita penjual jajanan itu bernama Maryati. Usianya masih 36 tahun. Ibu beranak dua ini tinggal di daerah Pengasinan. Ibu Maryatai merintis usahanya sejak setahun yang lalu. Menurut Ibu Maryati, keuntungan yang diperolehnya dari berjualan makanan dan minuman lumayan besar. "Saya bisa mendapat Rp500.000 per hari," katanya dengan bibir tersenyum. Dan selama berjualan, Ibu Maryati tidak pernah mengalami kerugian yang besar. Ibu yang tidak memiliki usaha lain ini, memiliki harapan agar hari-harinya selalu sukses.


Penjual Alat-alat tulis

Fira, Dinda, Eriza, Hasya, Nadya.
Tina memulai pekerjaannya sebagai penjual alat-alat tulis sejak bulan Februari 2010. Sulitnya mencari pekerjaan membuat Tina bertahan sebagai karyawan di toko yang menjual alat-alat tulis tersebut. Tina bekerja dari pukul 7 pagi hingga jam 9 malam. Dari pekerjaan itu, Tina mendapat upah 400.000 per bulan. Menurut Tina, tokonya selalu ramai dikunjungi pembeli yang terdiri dari anak-anak dan dewasa. Tina masih berharap bisa mendapatkan pekerjaan lain yang menjanjikan masa depan lebih baik untuknya.

Mengapa memilih kelas ekskul jurnalistik?

Azka (kelas 5 B)











Mengapa saya memilih kelas ekskul jurnalistik?
Karena saya tertarik untuk mewawancarai orang.
Karena saya hobi menulis.
Karena saya mau mencoba ekskul baru di sekolah.
Dan karena saya ingin belajar banyak tentang bagaimana menulis.
Karena dari dulu saya bercita2 menjadi penulis atau wartawan.

Senin, 11 Oktober 2010

Jurnalistik, Berita dan Wartawan.

Jurnalistik itu apa ya?
Dengan bahasa yang sederhana, jurnalistik adalah kegiatan mencari, menuliskan, melaporkan dan menyebarkan informasi yang memiliki nilai berita untuk kepentingan orang banyak. 

Berita itu apa?
Berita adalah informasi baik berupa peristiwa maupun opini yang penting dan menarik dan harus disampaikan sesegera mungkin dengan bahasa yang mudah dimengerti. 
Adapun unsur-unsurnya yaitu :
Who    : Siapa yang terlibat di dalamnya?
What   : Apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
Where : Dimana terjadinya peristiwa itu?
Why    : Mengapa peristiwa itu terjadi?
When  : Kapan terjadinya?
How   : Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Yang lebih dikenal dengan 5W + 1H.

Sementara, orang-orang yang bergiat di dalam jurnalistik, disebut jurnalis atau wartawan.