Warcil SDIT Thariq Bin Ziyad PHP - Bekasi
Selamat datang...:-)
Selasa, 01 Februari 2011
WAWANCARA
OPINI
Galeri Foto - Tarakan Kota Online
ADA APA DENGAN FACEBOOK?
Kamis, 28 Oktober 2010
Wawancara di Museum Tekstil
Museum Tekstil menempati gedung tua di Jalan K.S. Tubun / Petamburan No. 4 Tanah Abang, Jakarta Pusat
Gedungnya sendiri pada mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19. Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Azis Almussawi Al Katiri yang menetap di Indonesia. Selanjutnya tahun 1942 dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.
Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan Keamanan Rakyat (BKR) dan tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial dan pada tanggal 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.
Museum Tekstil ini di buka untuk umum dan tarif yang di kenakan oleh pengunjung hanya 600 Rupiah. Pengunjung yang paling sering mengunjungi Museum Tekstil ini adalah pelajar, karena ingin menambah ilmu yang mereka pelajari di sekolah. Museum ini juga pernah di kunjungi oleh pengunjung dari mancanegara. Yang paling sering adalah dari negara Amerika Serikat. Di Museum Tekstil ini mempunyai tekstil sebanyak 1080 jenis tekstil dan juga ada tempat pelatihan membatik. Cara merawat tekstil ini tidaklah mudah karena kain batik yang umurnya sudah mencapai 1 abad lebih, di cuci tidak menggunakan detergen, tapi menggunakan kamper dan lain-lain. Lalu disimpan ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.
Senin, 25 Oktober 2010
Kiat Sukses Ikut Lomba Menulis Cerita Anak
Sumber: www.AnneAhira.com
Salah satu lomba penulisan yang memiliki banyak penggemar adalah lomba menulis cerita anak. Setiap lomba digelar, peminatnya pasti membludak. Mungkin salah satu penyebabnya karena menulis cerita anak dianggap mudah. Namun apakah menulis cerita anak memang mudah?
Menulis cerita anak tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Banyak rambu-rambu yang harus diperhatikan dibanding menulis cerita dewasa.
Jika demikian apakah berarti menulis cerita anak itu susah? Tidak juga, asal dibarengi niat dan latihan agar dapat lancar menulis cerita anak.
Tips Menulis Cerita Anak
Beberapa tips agar Anda dapat menulis cerita anak dengan baik adalah sebagai berikut :
- Tidak menampilkan terlalu banyak tokoh pada cerita Anda. Cukup 2 sampai 4 tokoh saja sudah cukup.
- Fokus pada satu konflik. Konflik yang terlalu banyak bisa membingungkan anak.
- Gunakan alur maju untuk penulisan. Alur maju membantu anak berpikir runut ke depan mengikuti cerita.
- Gunakan bahasa yang jelas dan lugas. Jangan menggunakan bahasa yang tersirat atau bermakna ganda.
- Hindari penggambaran adegan kekerasan dan hal-hal berbau pornografi.
- Buatlah judul dan awal cerita yang menarik. Hal ini dapat membuat anak penasaran mengikuti hingga akhir cerita.
- Bila mengangkat tema sehari-hari, hindari cerita-cerita yang sudah terlalu umum misalnya tema liburan ke rumah nenek. Tema seperti ini sudah terlalu sering diangkat, kecuali jika Anda melakukan pendekatan baru. Misalnya tema misteri makhluk aneh ketika liburan ke rumah nenek.
- Tulislah cerita-cerita dengan tema yang up to date misalnya pengalaman menggunakan facebook, kegemaran pada kartun tertentu atau tokoh idola tertentu, dan lain-lain.
- Ketika memulai cerita, hindari pembukaan yang membosankan. Anda bisa memulai dengan langsung masuk ke konflik atau didahului dengan percakapan yang membuat penasaran. Misalnya : “ Pokoknya, aku nggak mau !” teriak Andi. Pembukaan seperti ini akan memancing minat anak untuk membaca lebih lanjut.
- Cerita anak sebaiknya mengandung nilai-nilai moral yang ingin dikenalkan dan ditanamkan pada pembaca anak. Namun, hindari kesan menggurui.
Tips Ikut Lomba Menulis Cerita Anak
Ada beberapa lomba menulis cerita anak yang bisa Anda ikuti. Majalah anak Bobo termasuk yang paling sering menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Ada lomba yang bersifat umum, adapula lomba yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu seperti guru.
Jenis cerita anak yang diperlombakan antara lain cerita fantasi, cerita misteri dan cerita pendek tema sehari-hari. Untuk tema yang terakhir biasanya diperuntukkan bagi guru-guru.
Perhatikan beberapa kiat sukses ketika Anda mengikuti lomba menulis cerita anak :
- Syarat naskah, termasuk tema dan panjang tulisan. Simak baik-baik, jangan sampai ada yang salah.
- Syarat peserta lomba, apakah diperuntukkan untuk umum atau untuk kalangan tertentu. Perhatikan pula batas usia peserta lomba.
- Syarat kelengkapan administrasi. Mungkin harus menyertakan pas foto dan foto kopi KTP. Khusus lomba untuk guru biasanya disertai surat keterangan dari instansi tempat mengajar.
- Batas akhir perlombaan. Apakah sesuai cap pos atau paling lambat harus diterima tanggal sekian. Jika melalui pos, perhitungkan pula waktu sampainya naskah Anda ke panitia penyelenggara.
- Syarat tambahan, misalnya guntingan kupon sebagai syarat keikutsertaan. Beberapa panitia penyelenggara biasanya juga meminta pencantuman nomor rekening bank. Hal ini untuk memudahkan ketika Anda ternyata dinyatakan sebagai pemenang.
Bagaimana, sudah siap ikut lomba menulis cerita anak?
Jumat, 15 Oktober 2010
Wawancara dengan Pedagang
Penjual Es Kelapa Muda
Wafiyuddin (5C), Alifan (5B), Bagas (5B), Rafi (5B), Rijal (5B) |
Penjual Martabak Mini
Latifah (4B), Aina (4B), Avia (4A), Davinka (4B), Syfa (4B) |
Penjual Jajanan Makanan dan Minuman
Azka (5B), Sekar (5B), Talitha (5B), Vanya (5B), Dinda A (5C) |
Penjual Alat-alat tulis
Fira, Dinda, Eriza, Hasya, Nadya. |
Mengapa memilih kelas ekskul jurnalistik?
Mengapa saya memilih kelas ekskul jurnalistik?
Karena saya tertarik untuk mewawancarai orang.
Karena saya hobi menulis.
Karena saya mau mencoba ekskul baru di sekolah.
Dan karena saya ingin belajar banyak tentang bagaimana menulis.
Karena dari dulu saya bercita2 menjadi penulis atau wartawan.